AMPUNI KAMI YA TUHAN #PENGAMPUNAN

Sungguh ampuni kami,
Kami mendengar apa itu kerendahan hati,
diusungkan di dalam berbagai khotbah maupun isi buku,
juga terdapat dalam kutipan-kutipan manis yang sengaja kami cari
tetapi,
kami masih mengarahkan segala sesuatu kepada diri kami sendiri,
kami mengisi hati kami dengan kesombongan
hati kami penuh dengan perasaan ‘akulah yang paling penting’
kami lupa,
lupa bahwa Engkau, Tuhan yang memikul kayu salib,
memberantas habis apa itu perasaan ‘akulah yang istimewa’
Engkaulah yang adalah anak Allah, tetapi dengan setia,
dengan berpeluh darah,
dengan badan penuh luka
dan hati yang remuk
memikul tugas mulia,
yang terbalut dalam kerendahan hati
melewati segala rundungan yang diteriakkan,
bukan saja pada hari penyalibanMu
tetapi lebih dari itu
padahal Engkau anak Allah
di atas kayu salib,
dicemooh tak henti-hentinya
tak terbayang bagaimana remuknya hatimu,
padahal Engkaulah, Tuhan yang maha mulia
seperti kala Engkau menjawab godaan iblis di padang gurun
untuk memegahkan diri 'kalau Engkau adalah anak Allah'
justru Engkau jawab dengan kerendahan hati yang sesungguhnya
Engkau tidak terjebak,
sama seperti saat di atas kayu salib
lagi dan lagi ada saja yang mencemooh,
'tunjukkanlah kalau Engkau anak Allah'
sambil menatap rendah dan sinis, tertawa
lagi dan lagi,
Engkau tidak tergoda dan terjebak

siapakah kami ya Tuhan?
Siapakah kami yang selalu merasa hebat,
harus menjadi yang paling istimewa
harus menjadi yang paling mampu
harus merasa menjadi yang paling sempurna
tidak terkalahkan
mengapa kami tega mengarahkan hidup kami,
untuk diri kami semata

Kami mendengar tentang kerendahan hati
tetapi,
kami tidak berbuah,
kami lupa
lupa bahwa segalanya adalah titipan
berkat yang dihadirkan melalui diri kami
bukan dalam diri kami,
tetapi,
kami sibuk sendiri,
sibuk berfokus pada diri sendiri
segalanya untuk kepuasan diri sendiri
kecewa karena apa yang dikehendaki
tidak sesuai dengan apa yang Engkau kehendaki
lupa diri, tinggi hati
kami bermegah merasa bahwa,
kehebatan ada di dalam diri kami
padahal kami sejatinya adalah saluran berkatMu
kami bermegah atas diri kami sendiri,
bergantung padaMu dalam doa,
hanya ketika butuh pertolongan

Ampuni kami, ya Tuhan


Comments

Popular posts from this blog

journal-journey

kebahagiaan (part dua)